Jika membicarakan daerah yang terletak di Pulau Sumatra ini, pasti yang teringat buah duku. Namun ternyata, durian juga tak kalah populernya.
Sumatra Selatan (Sumsel) memang terkenal dengan buah-buahannya, mulai dari rambutan, jambu, manggis, duku, hingga durian. Duku dan durian memang selalu menjadi buah favorit di Sumsel. Rasa duku yang manis, begitu juga dengan buah durian yang khas harumnya, menjadi daya tarik tersendiri.
Buah durian asal Sekayu, Musi Banyuasin, dan Komering bukan hanya dikenal oleh warga Sumsel, tetapi hampir seluruh sudut Nusantara.
Tidak lengkap kalau datang ke Sumsel tidak mencicipi buah yang memunyai kulit berduri ini. Di Kota Palembang, untuk menyantap buah durian tidaklah terlalu sulit. Selain banyak dijual di pinggir jalan, kita bisa ke tempat penjualan utamanya, yaitu Pasar Kuto Palembang. Di sini buah durian hampir selalu tersedia walaupun kadang-kadang sedang tidak musim.
Biasanya di Palembang musim durian jatuh pada bulan September hingga bulan Desember. Tetapi sekarang, musim itu sudah tidak tentu lagi karena hampir setiap bulan ada saja buah durian.
Harganya tidak terlalu mahal, mungkin sama dengan kota lainnya, mulai dari 5.000 rupiah hingga 40.000 rupiah, bergantung pada jenis dan ukurannya.
Menyantap buah durian ini lebih nikmat bersama teman-teman, kerabat, ataupun keluarga langsung di pinggir jalan atau di Pasar Kuto. Jadi, pembeli bisa langsung menukar kalau ternyata buah durian tidak manis atau kurang matang.
"Duriannya sangat manis ya, berbeda kalau kita beli di Jakarta. Dari enam durian yang dibeli, paling dua yang bisa dinikmati. Harganya juga mahal," ujar Daeng yang datang ke Palembang bersama rekan-rekannya untuk bersantap durian.
Menurut Rio, makan durian di Palembang sangat berbeda dengan di tempat lain karena ciri khas rasanya yang begitu nikmat. Terutama untuk durian mentega yang memunyai rasa sangat manis dan ukuran besar.
"Ini namanya makan durian. Baru kali ini saya merasakan durian sangat manis," tuturnya.
Lain lagi dengan Bedi. Warga Palembang ini selalu menghabiskan akhir pekannya bersama teman-teman untuk menyantap durian di Pasar Kuto.
Menurut Bedi, dalam seminggu biasanya dia bersama teman-temannya bisa datang tiga kali, dan biasanya lebih banyak dilakukan malam hari setelah pulang kerja. "Makan durian di sini enak, banyak pilihannya. Juga rasanya sangat manis-manis," ujarnya.
Ia menambahkan makan durian itu lebih enak kalau dinikmati bersama-sama dibandingkan dengan makan di rumah karena suasana akan jauh lebih enak.
"Lebih enak lagi kalau makan durian itu sambil minum kopi. Segar rasanya," jelasnya. (PL/R-3)
Menikmati "Touring" sambil Berwisata
Kesenangan mengemudi motor tidak selamanya membawa kesan negatif. Tetapi untuk sebagian orang, ternyata itu merupakan hobi yang sekaligus bisa menjadi pelepas penat setelah bekerja seminggu. Salah satunya dilakukan oleh Motor Besar Club dengan menggelar touring sambil berwisata bersama kerabat.
Kiprah kelompok Motor Besar Club ini memang terbilang baru dalam komunitas motor di Indonesia. Sambil berwisata keliling Indonesia, mereka biasanya memberikan tip bagaimana mengemudi motor dengan baik.
Daeng Ilham, pemimpin touring dari Motor Besar Club (MBC) Jakarta, misalnya, sudah menjangkau hampir seluruh Indonesia. "Saya dengan motor sudah keliling Indonesia, hanya Papua yang sekarang belum berani. Tetapi tujuan utama kita wisata sambil menyosialisasikan safety reading," ujarnya ketika ditemui Koran Jakarta di sela-sela touring.
Menurut Daeng, dalam tahun ini, mereka lebih memilih Palembang sebagai tempat tujuan mengemudi motor. Selain perjalanannya menyenangkan, Palembang memunyai banyak tempat yang dapat dinikmati untuk berwisata. "Palembang salah satu kota sejarah di Indonesia, dan di sini kita bisa menikmati wisata bahari dengan menaiki kapal serta juga wisata kuliner," tuturnya.
Kasat Lantas Polresta Palembang, Kompol Arief Fitiranto, mengaku sangat mendukung penuh kegiatan yang digelar oleh MBC Palembang yang bekerja sama dengan MBC Jakarta. "Kegiatan positif seperti ini harus kita dukung, asal saja selalu menjaga ketertiban selama di jalan raya dan tidak arogansi, utamakan keselamatan dengan memakai perlengkapan yang lengkap," ujar Arief.
Dalam waktu dekat, menurut Arief, pihaknya juga akan menggandeng MBC untuk menggelar aksi pelopor kesematan para biker. "Saya harap kegiatan ini bisa diikuti oleh semua komunitas motor yang ada di Palembang," katanya.
Sementara itu, Ketua MBC Palembang, Evryansah Astar, mengakui walaupun organisasinya sudah terbentuk selama satu tahun, ini menjadi kegiatan pertamanya dalam mempromosikan wisata. Selama ini, kegiatannya lebih banyak memberikan bantuan sosial kepada sesama, seperti ke panti asuhan, panti jompo, serta anak yatim. Tahun ini, bantuan sosial yang diberikan adalah untuk panti jompo.
"Tetapi sebenarnya tujuan kami lebih memfokuskan wisata di Sumsel. Dalam silaturahim touring MBC Jakarta ini, kami promosikan wisata bahari di Sungai Musi dengan menikmati makan malam di atas kapal Putri Kembang Dadar," katanya. (PL/R-3)
by. M.Muntazir (Sekjend MBC Palembang)
|
Kamis, 16 Oktober 2014
Bikers Moge Makan Durian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar